4 (Empat) Hari Rangkaian Perjalanan Apostolik Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dan Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus Di Indonesia

JAKARTA, SIANTURISIMATANIARICOM – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus telah mengakhiri 4 (empat) hari rangkaian perjalanan apostoliknya di Indonesia dan melanjutkan rangkaian perjalanan apostoliknya bertolak menuju Papua Nugini sebagi bagian perjalanan apostoliknya ke Asia-Pasifik, Jumat (6/9/2024).

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Rabu, 4 September 2024.

Syukur kepada Tuhan, seluruh rangkaian yang sudah diagendakan dapat berjalan dengan aman dan lancar. Terimakasih kepada Negara dan pemerintah secara khusus kepada TNI dan Polri yang telah bekerja tidak mengenal Lelah dari sejak persiapan, kedatangan dan kepulangan bapak Paus Fransiskus dan rombongan, situasi keamanan dapat terjaga dan terpelihara.

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Rabu, 4 September 2024.

Dikutip dari viva.co.id, Selasa (3/9/2024) pihak Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta telah merilis jadwal lengkap kunjungan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus bagi umat Katolik di Indonesia.

3 September 2024

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 11.30 WIB. Kedatangan ini akan disambut oleh berbagai pejabat dan perwakilan Gereja Katolik di Indonesia. Agenda resmi Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan dimulai esok hari, 4 September, yaitu menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada pukul 10.00 WIB.

4 September 2024

10.00 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan dengan presiden, pejabat pemerintah, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Gereja Katolik dan pemerintah RI serta berbagai kelompok masyarakat.

11.30 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciature (Kedutaan Besar Vatikan) Jakarta pada pukul 11.30 WIB. Pertemuan ini akan menjadi kesempatan bagi Paus untuk berbicara langsung dengan para anggota Serikat Jesuit yang memiliki hubungan khusus dengan dirinya.

16.30 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan bertemu dengan uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga (Gereja Katedral Jakarta).

17.35 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan bertemu dengan kaum muda dari Scholas Occurentes di Youth Center Graha Pemuda Senayan. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan dorongan kepada generasi muda dalam menjalani kehidupan spiritual dan sosial.

5 September 2024

09.00 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta. Ini adalah bagian dari usaha Paus untuk mengupayakan kerukunan antaragama di Indonesia.

10.30 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan bertemu dengan penerima manfaat dari berbagai organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

17.00 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Misa ini akan dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik dari berbagai wilayah di Indonesia.

6 September 2024

O9.45 WIB: Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan meninggalkan Jakarta dan menuju Port Moresby, Papua Nugini, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Highlight dari Rangkaian Perjalanan Apostolik Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus Di Indonesia

Berikut highlight dari rangkaian perjalanan apostolik Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus di Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber (Biro Pers Sekretariat Presiden, media online dan media sosial);

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Selasa, 3 September 2024.

2 September 2024

Bapa Suci Paus Fransiskus berangkat dari Roma menuju Jakarta pada 2 September 2024 pukul 17.15 waktu Roma dengan menumpang pesawat A330 milik maskapai komersial ITA Airways dengan nomor penerbangan AZ4000. Rombongan berangkat melalui Terminal 5 Bandar Udara (Bandara) Internasional Fiumicino, Roma. Seluruh rombongan menempuh long-haul flight selama 13 jam untuk menuju Jakarta.

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada 3 September 2024.

Selasa, 3 September 2024

Sesuai perkiraan Bapa Suci tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada 3 September 2024 pukul 11.30 WIB. Ia langsung disambut oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

Menggunakan pesawat ITA Airways, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus didampingi delegasi dan 88 jurnalis dari seluruh dunia. Indonesia menjadi negara pertama untuk ia memulai tur Asia Pasifik kali ini. Pesawat yang ditumpangi Paus Fransiskus tiba di apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.30 WIB, sesuai dengan jadwal ketibaan.

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, bersama Duta Besar RI untuk Vatikan, Trias Kuncahyono, Dubes Vatikan untuk Indonesia, dan ketua panitia kunjungan apostolik Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus ke Indonesia Ignatius Jonan menyambut pemimpin tertinggi umat Katolik dunia itu.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyapa umat saat bersama rombongan melalui Jalan Sudirman menuju Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan di kawasan Gambir, Jakarta.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan memulai agenda kunjungannya dengan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Rabu, 4 September 2024.

Rabu, 4 September 2024

Kunjungan #1

Pada Rabu, 4 September 2024; Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, dengan upacara kenegaraan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Kunjungan ini bersejarah karena kunjungan Paus terakhir ke Indonesia terjadi lebih dari tiga dekade yang lalu, yakni Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Rabu, 4 September 2024.

Setibanya di halaman Istana Merdeka, Sri Paus Fransiskus disambut oleh Presiden Joko Widodo dan langsung menyalami Sri Paus begitu ia turun dari kendaraan. Pasukan Nusantara dan ratusan anak-anak sekolah berpakaian adat dan melambaikan bendera kedua negara juga turut menyambut hangat Sri Paus Fransiskus. Upacara penyambutan kenegaraan kemudian digelar dengan diawali lagu kebangsaan Vatikan dan Indonesia, diiringi dentuman meriam salvo 21 kali. Setelah itu, kedua pemimpin menyaksikan parade militer, dilanjutkan pengenalan delegasi dari masing-masing negara.

Dari Indonesia, Presiden Jokowi tampak didampingi oleh Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono.

Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Rabu, 4 September 2024.

Sementara itu, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus didampingi oleh Wakil Kepala Departemen Evangelisasi Kardinal Luis Antonio G. Tagle, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Pejabat pengganti Perdana Menteri Uskup Agung Edgar Peña Parra, Menteri urusan Luar Negeri Uskup Agung Piero Paul Richard Gallagher, Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia Uskup Agung Piero Pioppo, Uskup Bandung sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Uskup Antonius Subianto Bunjamin, Kepala Departemen Komunikasi Paolo Ruffini, dan Ignasius Jonan selaku Ketua Panitia Kunjungan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus ke Indonesia.

Sri Paus Fransiskus berbicara di Istana Kepresidenan berkta; “Saya ingin menjadikan kata-kata dari Santo Yohanes Paulus II dalam kunjungannya pada 1989 di Istana ini sebagai perkataan saya, beliau (Paus Yohanes Paulus II) berkata, dengan mengakui kehadiran keanekaragaman yang sah, dengan mengakui hak-hak manusia dan politik dari semua warga, dan dengan mendorong pertumbuhan persatuan nasional berlandaskan toleransi dan sikap saling menghargai terhadap orang lain, Anda orang Indonesia meletakkan fondasi bagi masyarakat yang adil dan damai yang diinginkan semua warga Indonesia untuk diri sendiri dan rindu untuk diwariskan kepada anak-anak setelahnya, terkadang nilai-nilai luhur mengenai pengakuan hak-hak manusia dan politik dari semua warga, luput dari kehidupan berbangsa. Maka kini Indonesia perlu kembali lagi ke nilai-nilai baik tersebut agar selamat.

Jika terkadang di masa lalu prinsip-prinsip tersebut tidak selalu diterapkan, namun prinsip-prinsip ini tetap berlaku dan dipercaya ibarat mercusuar yang menyinari jalan yang ditempuh dan yang memperingatkan tentang kesalahan-kesalahan yang amat berbahaya yang harus dihindari.” kata Sri Paus Fransiskus. Karena opus justitiae pax, perdamaian adalah karya dari keadilan. Kerukunan dicapai ketika kita berkomitmen tidak hanya demi kepentingan-kepentingan dan visi kita sendiri, tapi demi kebaikan bersama, dengan membangun jembatan, memperkokoh kesepakatan dan sinergi, menyatukan kekuatan untuk mengalahkan segala bentuk penderitaan moral, ekonomi, dan sosial, dan untuk memajukan perdamaian dan kerukunan. Kita memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Sri Paus bahwa situasinya dengan hari ini belum banyak berubah dari tiga setengah dekade yang lalu, ketika Paus Yohanes Paulus II berbicara hal yang sama di Istana yang sama. Ini pesan sekaligus kritik agar Pemerintah dalam kebijakannya tidak abai terhadap hak-hak dasar manusia dalam keaneka ragaman yang sah. Sehingga apa yang disampaikan Paus Yohanes Paulus II 35 tahun lalu tidak berulang untuk 35 tahun y.a.d.

Setelah itu, Presiden Jokowi mempersilakan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus memasuki Ruang Kredensial Istana Merdeka untuk kemudian mengisi buku tamu kenegaraan dan berfoto bersama. Kedua pemimpin kemudian melakukan pembicaraan empat mata di beranda belakang Istana Merdeka. Usai itu, Presiden Jokowi dan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus berjalan bersama menuju Istana Negara. Di sana, Presiden dan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan dengan pemerintah, korps diplomatik, dan para tokoh masyarakat. (BPMI Setpres)

Lokasi: Istana Negara, Jakarta. Rabu, 4 September 2024.

Kunjungan #2

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengadakan pertemuan rutin dengan anggota Serikat Yesus (Jesuit) di Nunsiatur Apostolik Jakarta pada hari kedua kunjungannya ke Indonesia. Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus melakukan pertemuan pribadi (tertutup) dengan sekitar 200 anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciature (Kedutaan Besar Vatikan) Jakarta pada pukul 11.30 WIB. Pertemuan ini akan menjadi kesempatan bagi Paus untuk berbicara langsung dengan para anggota Serikat Jesuit yang memiliki hubungan khusus dengan dirinya. Menjadi agenda rutin bagi Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus untuk mengadakan pertemuan pribadi bersama sesama anggota Serikat Jesus di negara tempat Ia melakukan kunjungan apostoliknya.

Di antara yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung Emeritus Jakarta berusia 89 tahun. Pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar satu jam, di mana Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menjawab berbagai pertanyaan dari para Jesuit.

Antonio Spadaro, SJ, Wakil Sekretaris Dikasteri untuk Kebudayaan dan Pendidikan, menyatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan akrab. Menurut Spadaro, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus merasa nyaman dan seperti di rumah sendiri, sehingga ia dapat memberikan tanggapan awal tentang kunjungannya.

Dalam kesempatan tersebut, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengungkapkan rasa terkejut dan sukacitanya atas banyaknya kaum muda yang terlibat dalam kegiatan Jesuit di Indonesia. Sri Paus juga menekankan pentingnya discernment (pengecaman roh) dan doa dalam kehidupan para Jesuit.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus berbagi beberapa anekdot mengenai cara ia menemukan waktu untuk berdoa, serta membahas isu-isu penting di Indonesia seperti dialog antaragama dan inkulturasi. Spadaro mencatat bahwa Paus sangat menghargai kehadiran Gereja Katolik di Indonesia, yang meskipun minoritas, tetap memiliki pengaruh signifikan.

Kunjungan #3

Pemimpin Gereja Katolik dunia dan Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyampaikan pesan yang menjunjung nilai-nilai persaudaraan di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga atau Gereja Katedral Jakarta. Paus mengutip perkataan seorang penyair dari abad 20 yang mengatakan bahwa ikatan persaudaraan berarti saling mencintai dengan mengakui perbedaan masing-masing seperti dua tetes air.

“Ungkapan tentang dua tetes air tadi melukiskan persaudaraan secara sempurna. Tidak ada dua tetes air yang sama. Tidak juga dua saudara atau saudari, bahkan saudara kembar pun sama sekali tidak identik,” katanya saat menemui para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, menghidupi hubungan persaudaraan berarti menyambut dan mengakui satu sama lain sebagai sederajat di dalam perbedaan. Nilai ini, kata Sri Paus, sudah akrab dengan gereja Indonesia yang diperlihatkan dengan keterbukaannya terhadap perbedaan pada aspek budaya, etnik, sosial, dan agama.

“Ini penting karena mewartakan Injil bukan berarti memaksakan iman kita atau mempertantangkannya dengan iman orang lain. Selalu dengan sikap penghargaan yang besar dan kasih sayang persaudaraan untuk semua orang,” ujarnya.

Bapa Suci mengakui bahwa dirinya terkesan dengan satu sikap saling bergandengan tangan ketika tendensi untuk memecah belah, memaksa, dan memprovokasi satu sama lain terus meningkat.

“Kamu tahu apa yang mempunyai kepentingan atau apa yang memecahbelahkan dan meruntuhkan semua itu? Tentu saja adalah kerja setan, jadi berhati-hati,” kata Paus. Paus membayangkan Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan yang luas namun orang-orangnya dapat bersatu dan saling merangkul.

“Perumpamaan indah lainnya tentang persaudaraan adalah sebuah permadani besar dari benang cinta yang melintasi lautan. Mengatasi rintangan-rintangan dan merangkul semua perbedaan membuat semua orang menjadi sehati dan sejiwa,” ujarnya.

Pemimpin Gereja Katolik dunia dan Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyatakan bahwa peperangan hanya akan membawa kekalahan bagi umat manusia.

“Jangan lupa satu hal ini, peperangan adalah sebuah kekalahan. Permusuhan di antara kita adalah sebuah kekalahan untuk kita,” katanya saat bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes di Youth Center Graha Pemuda Senayan, Jakarta, Rabu.

Bapa Suci menuturkan konflik dan peperangan disebabkan oleh sifat rakus atau keinginan untuk mendapatkan segala sesuatu. Oleh karena itu Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengajak umat untuk saling merangkul, saling mendukung, dan saling menerima guna mencapai perdamaian. Apabila muncul permusuhan atau konflik, Sri Paus mendorong umat bersama-sama menyelesaikan perselisihan yang ada dengan berdialog secara sehat.

“Berperang atau berselisih dan saling bertengkar itu sesuatu yang sangat buruk. Sesuatu yang tidak buruk adalah kita saling bertukar pikiran, saling berdiskusi secara sehat, dan saling berbagi untuk memecahkan masalah-masalah,” ujarnya.

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengingatkan kepada umatnya di Indonesia untuk tidak menjadikan kekayaan alam Indonesia menjadi alasan untuk berbuat sombong dan angkuh.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyampaikan itu saat menemui para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga Jakarta Rabu mengatakan, kekayaan alam Indonesia, baik berupa kekayaan nabati, hewani, juga sumber daya alam dan energi bisa menjadikan alasan orang yang hidup di dalamnya untuk menjadi sombong dan angkuh jika dilihat secara sepintas.

“Tapi kalau dilihat dengan hati dan pikiran yang terbuka, kekayaan ini dapat dijadikan sebagai pengingat kepada Allah,” katanya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengatakan kehadiran alam semesta dalam hidup ini sesungguhnya merupakan pemberian Tuhan kepada seluruh umat manusia yang hidup di dunia.

“Tidak ada sejengkalpun wilayah Indonesia, atau satu momen yang bukan merupakan anugerah Allah,” lanjutnya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyebut kekayaan alam Indonesia merupakan tanda kasih-Nya yang abadi dan diberikan secara cuma-cuma.

Melihat semua pemberian-Nya yang salah satunya berupa alam Indonesia yang kaya, ia mengajak seluruh umat Katolik di Indonesia untuk semakin mempercayai Allah dengan karunia-Nya.

“Serta mengenal diri kita sebagai insan kecil dan dikasihi untuk memelihara rasa syukur dan bertanggung jawab atas pemberian-Nya,” ujar Sri Paus.

Mantan Uskup Agung Buenos Aires itu mengunjungi Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta pada pukul 16.30 WIB guna bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis.

Dikutip dari antaranews.com

Kunjungan #4

Paus Fransiskus malam ini melanjutkan agendanya untuk kemudian bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes di Youth Center Graha Pemuda Senayan pada pukul 17.35 WIB. Sejumlah menteri pun terlihat hadir.

Lebih dari 100 anak berbaris menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta pada hari kedua lawatannya ke Indonesia.

Anak-anak tersebut hadir sebagai perpanjangan tangan Hari Anak Sedunia 2024 (World Children’s Day/WCD) yang diluncurkan untuk pertama kalinya oleh Paus Fransiskus pada 22 Mei lalu di Vatican.

Di antaranya yang hadir adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Mendikbudristek Nadiem Makakrim.

Luhut mengenakan batik berwarna biru abu-abu. Dan Nadiem mengenakan setelan batik cokelat. Turut terlihat istri Nadiem bernama Franka Franklin. Ia tampak menggendong anaknya masih bayi.

Selain keduanya ada juga Stafsus Milenial Presiden Jokowi Ayu Kartika Dewi. Ia mengenakan jilbab berwarna ungu. Selain para pejabat tampak pemuda-pemudi dari berbagai kalangan yang hadir. Tak sedikit yang mengenakan jilbab.

“Kehadiran Paus Fransiskus memberikan inspirasi bagi Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk mengadakan Hari Anak KAJ pada Oktober mendatang. Memuliakan dan merawat anak menjadi misi utama dari Hari Anak, sekaligus menjadi gerakan utama gereja untuk lebih memperhatikan generasi muda Indonesia,” ujar Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Pastor Adi Prasojo.

Adapun penyelenggaraan Hari Anak KAJ akan didukung penuh oleh 5P Kids, inisiatif global di bawah naungan 5P Global Movement, yang fokus mengupayakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh dunia.

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menjadikan kekayaan alam Indonesia, seperti emas, sebagai alasan untuk saling bertikai satu sama lain.

Kamis, 5 September 2024

Kunjungan #5

Pada 5 September 2024, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menghadiri “Interreligious Meeting” (pertemuan antaragama) di Masjid Istiqlal sebagai salah satu agenda kunjungan apostolik ke Indonesia pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kala menghadiri pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menilai bahwa Indonesia merupakan salah satu tuan rumah dengan tambang emas terbesar di dunia.

“Tapi, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling hormat,” katanya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menekankan kepada seluruh umat untuk tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan tersebut dengan memiskinkan diri atas kekayaan yang diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat Indonesia. Sebaliknya, kata dia, Indonesia harus mampu mengembangkan dan mewariskan kekayaan tersebut, terutama kepada kaum muda.

“Semoga tidak ada seorang pun yang terjerumus dengan pesona fundamentalisme dan kekerasan,” ujar Sri Paus.

Menurut Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, Indonesia adalah negara yang besar, yang tercermin dengan berbagai mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat yang beragam, serta keanekaragaman ekosistem dan lingkungannya.

“Semoga semua orang justru terpesona oleh impian bermasyarakat dan berkemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai,” lanjutnya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang menyambutnya pada kunjungannya kali ini dengan senyum yang ramah dan ikhlas, yang menurutnya merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin masyarakat Indonesia.

“Semoga Allah lestarikan anugerah ini dengan pertolongan dan berkatnya. Maju terus, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu,” tutur Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus.

Kedatangan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus disambut langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar yang langsung mengantarkannya ke depan Terowongan Silaturahmi penghubung rumah ibadah dua agama.

Pada kesempatan tersebut, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyampaikan apresiasinya atas pembangunan Terowongan Silaturahmi.

“Saya mengucapkan selamat kepada anda sekalian karena tujuan terowongan silaturahmi ini ialah untuk menjadi tempat dialog dan perjumpaan,” kata Sri Paus.

Ia juga mengimajikan sebuah terowongan sering dibayangkan sebagai lorong yang panjang dan gelap. Sebagai umat beragama dengan tradisi keagamaan yang berbeda-beda, ia mengharapkan Terowongan Silaturahmi ini bisa berfungsi menjadi tempat yang menuju kepada jalan terang dari setiap permasalahan dengan persaudaraan antariman sebagai sinarnya.

“Demikian, di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal mereka dalam diri yang berjalan di samping kita sebagai seorang saudara seorang saudari yang dengannya kita dapat berbagi kehidupan dan saling mendukung satu sama lain,” ungkap Paus yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio ini.

Selain itu, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus juga berpesan agar umat dari berbagai kepercayaan dapat semakin terbuka dengan dialog lintas iman untuk mencirikan simbol Indonesia yang damai dalam keberagaman.

“Saya berharap komunitas-komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antarumat beragama dan semoga menjadi sebuah simbol kehidupan bersama yang damai yang mencirikan Indonesia,” tuturnya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus juga mendoakan bagi mereka yang melewati terowongan ini agar diberkati dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan.

Selepas Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus memberikan sambutannya, KH Nasaruddin Umar menjelaskan latar belakang dibangunnya terowongan yang juga disebut Wot Ati (bahasa Jawa = jembatan hati) ini.

“Terowongan ini dibangun tahun lalu oleh pemerintah RI Presiden Jokowi yang fungsinya adalah menghubungkan dua rumah ibadah yang sangat fungsional. Karena itu kami mohon Yang Mulia untuk menjadi saksi akan fungsi terowongan ini,” kata Kiai Nasar.

Terowongan silaturahmi ini juga terdiri dari dua tingkat tempat parkir yang bisa menampung 1.000 mobil dan bisa digunakan baik oleh jamaah Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga.

Tak hanya itu, bagian sisi dalam terowongan juga dihiasi ornamen seni yang sangat indah serta dapat digunakan sebagai tempat berdialog antarumat.

Kiai Nasar juga mengungkapkan harapannya terkait terowongan ini agar bisa menjembatani persaudaraan masyarakat lintas iman di negeri ini.

“Sama harapan kami dengan yang mulia, kami berharap semoga dengan terowongan silaturahim ini menjadi jembatan persaudaraan bukan saja antara Katolik dengan Islam tetapi juga antarumat beragama antar sesama manusia,” pungkasnya.

Dalam pertemuan antaragama ini hadir pula beberapa tokoh seperti Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Ibu Negara RI ke-4 Sinta Nuriyah, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Fahrurrozi, KH Quraish Shihab dan KH Alwi Shihab beserta sejumlah tokoh lainnya dari berbagai agama.

Dikutip dari sumber: https://www.nu.or.id/nasional/paus-fransiskus-apresiasi-terowongan-silaturahmi-penghubung-masjid-istiqlal-dan-gereja-katedral-WHvWl

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah depan) berfoto bersama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan tamu undangan lainnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Paus Fransiskus kunjungi Masjid Istiqlal

Dalam kunjungannya Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus melihat langsung terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral serta menandatangani “Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.”

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menyampaikan dua pesan penting kepada masyarakat Indonesia untuk mewujudkan kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.

Pesan Pertama dari Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus “Selalu lihat sesuatu secara mendalam, karena hanya di sanalah anda dapat menemukan apa yang menjadi persamaan dalam sebuah perbedaan,”

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengungkapkan pendapatnya dengan mengkiaskan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, terowongan tersebut berada di bawah, yang berarti tersembunyi dan tidak terlihat seperti akar. Namun, terowongan tersebut menuju ke suatu tempat di mana agama dan hal-hal yang bersifat ilahiah bisa ditemukan.

Dengan adanya beragam umat beragama yang melintasinya, kata Sri Paus, hal tersebut merupakan upaya dari masing-masing umat untuk melihat secara mendalam dalam proses menemukan Tuhannya.

“Pandang secara dalam, pahami apa yang mengalir di kehidupan kita, hasrat yang bersemayam dalam hati kita, maka kita akan menemukan hati kita semua saudara. Kita adalah peziarah dalam perjalanan menuju Allah,” ujarnya.

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (kanan) mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Pesan Kedua Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, adalah untuk menjaga ikatan antar-umat beragama. Ia kembali mengiaskan dengan Terowongan Silaturahmi yang dibangun untuk menghubungkan satu sisi ke sisi lainnya yang saling berbeda.

Menurutnya, dalam mendekatkan agama dan keyakinan yang berbeda di dunia kadang diupayakan oleh orang-orang dengan mencari titik temu antara doktrin dan pengakuan antaragama-agama di dunia.

“Namun, kenyataannya bisa saja memecah belah kita, karena doktrin dan pengakuan masing-masing agama berbeda. Yang benar-benar mendekatkan kita adalah dengan menciptakan hubungan yang berbeda-beda antara kita, dengan selalu menjaga ikatan persahabatan,” ujarnya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menekankan hal tersebut merupakan hubungan yang sejati, di mana masing-masing pihak berkomitmen dalam mencari kebenaran bersama dengan saling mempelajari tradisi agama lainnya, untuk saling memenuhi kebutuhan spiritual umat beragama.

“Meneguhkan umat beragama dan kemanusiaan adalah inspirasi yang harus kita ikuti dan juga menjadi judul dalam deklarasi bersama yang telah disiapkan dalam kesempatan ini,” tutur Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus.

Dikutip dari Sumber: https://www.antaranews.com/berita/4310011/paus-fransiskus-sampaikan-dua-pesan-utama-untuk-masyarakat-indonesia

Kunjungan #6

Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus tiba di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jalan Cut Mutia, Jakarta Pusat, pada Kamis pada pukul 10:43 WIB, yang disambut sorak sorai warga yang sudah menunggu sejak pagi hari.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus datang dengan masih menggunakan kendaraan yang sama sejak hari pertama tiba di Indonesia. Ia melambaikan tangan ke warga yang sudah menunggu kedatangannya sejak Kamis pagi. Lambaian tangan tersebut disambut hangat oleh warga Jakarta dan juga umat Katolik yang datang untuk melihat langsung.

Di dalam Kantor KWI, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus melakukan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor tersebut. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) memberikan penjelasan mengenai pertemuan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus dengan penyandang disabilitas, orang sakit, dan orang miskin. Acara ini adalah bagian dari perayaan 100 tahun KWI yang menekankan pelayanan daripada selebrasi.

“Ini merupakan bagian rangkaian dari 100 tahun KWI. Yang dalam perayaannya tidak buat selebrasi-selebrasi,” ucap Ketua KWI, Monsinyur Antonius Subianto Bunyamin di Kantor KWI, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Monsinyur Antonius menjelaskan bahwa Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menggarisbawahi pentingnya melayani mereka yang berada di pinggiran secara geografis maupun psikologis. Paus mengajak gereja untuk menunjukkan kepedulian dan bela rasa terhadap sesama yang kurang beruntung.

Ia menekankan tema kunjungan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus adalah iman yang kokoh dan teguh, yang menghasilkan persaudaraan sejati. Persaudaraan ini mendorong manusia untuk memiliki sikap bela rasa yang nyata terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Monsinyur Antonius menekankan bahwa pertemuan ini merupakan ungkapan nyata dari bela rasa dan komitmen gereja. Dengan melayani mereka yang kurang beruntung, gereja menunjukkan dedikasinya.

Kunjungan #7

Di sela-sela kunjungan ke Indonesia, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menggelar audiensi dengan perwakilan biarawan dan biarawati seluruh Indonesia, di Katedral Jakarta, Rabu (4/9/2024) sore. Lebih dari 1.200 biarawan dan biarawati memadati area dalam dan sisi barat Katedral Jakarta.

Dalam audiensi, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus awalnya menyinggung salah satu kata dalam tema kunjungannya ke Indonesia, yakni bela rasa (compassion). Baginya, bela rasa sangat erat kaitannya dengan persaudaraan.

Menurut Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, ada juga orang-orang yang takut berbela rasa kepada sesama karena mereka menganggapnya sebagai sebuah kelemahan. Padahal, dengan tidak berbela rasa, mereka hanya melayani kepentingan diri mereka sendiri dengan menjaga jarak dari semua orang dan tidak membiarkan diri mereka disentuh oleh apa pun dan siapa pun.

”Jadi mereka berpikir bahwa mereka lebih cerdas dan bebas dalam mencapai tujuan-tujuan mereka. Ini adalah cara yang salah dalam melihat realitas,” kata Sri Paus.

Saat beraudiensi dengan para Uskup, Imam, Biarawan, Biarawati, Seminari, dan Lembaga Hidup Bakti, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus melempar beberapa candaan spontan. Salah satunya “setan selalu ada di dalam saku kita.” Lebih dari itu, lanjut Paus Fransiskus, bela rasa berarti merangkul mereka yang papa serta melibatkan mereka untuk memperluas jaringan cinta kasih Tuhan. ”Adalah penting untuk menyentuh orang kecil atau kaum miskin,” tegasnya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus kemudian memberikan sebuah contoh cerita mengenai kenalannya di Buenos Aires, Argentina. Orang tersebut memiliki harta kekayaan yang melimpah, tetapi selalu ingin menerima dari orang lain, mengeruk kekayaan melalui orang lain. Lalu, orang-orang di sekitarnya mengatakan bahwa orang tersebut merupakan anak yang malang karena ia tidak bisa menutup peti jenazahnya sendiri.

”Setan selalu ada di dalam saku kita. Apakah Anda percaya?” ujar Paus Fransiskus di hadapan biarawan-biarawati.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menegaskan bahwa yang membuat dunia bergerak maju bukanlah perhitungan kepentingan pribadi. Sebab, kepentingan pribadi umumnya berujung pada kerusakan ciptaan Tuhan dan perpecahan komunitas. ”Bela rasa tidak menggelapkan visi kehidupan yang sejati. Sebaliknya, bela rasa membuat kita mampu melihat berbagai hal lebih baik dalam terang kasih secara spontan. Oleh karena itu, tolong jangan lupa, setan selalu ada di dalam saku,” ucap Paus Fransiskus.

”Kita tahu bahwa bela rasa tidak dibatasi saja pada memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Sambil memandang rendah mereka dari menara rasa aman dan keberhasilan kita. Sebaliknya, bela rasa berarti mendekatkan kita satu dengan yang lain. Menghapuskan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk turun menyentuh mereka yang ada di bawah,” ujar Sri Paus.

Pemimpin Gereja Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus berpesan kepada umat agar sedekah yang diberikan kepada orang yang membutuhkan tidak hanya sekadar pemberian, namun juga diiringi dengan sentuhan.

“Kita tidak boleh hanya memberi, tapi juga harus bersentuhan langsung dengan yang meminta. Pandang dalam mata mereka, itulah yang dikatakan sebagai upaya dalam mengembangkan jaringan kasih,” katanya saat menemui para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengatakan mengembangkan jaringan kasih merupakan salah satu bentuk bela rasa dalam kehidupan, yang senada dengan tema kunjungannya kali ini yaitu “Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa”, yang bertujuan untuk mendekatkan umat manusia satu sama lain. Bela rasa, kata dia, berarti merangkul mimpi dan hasrat kaum yang tertindas akan kebebaan dan keadilan mereka.

Menurutnya, pengembangan jaringan kasih tanpa batas dengan sentuhan kala memberikan sedekah kepada kaum miskin merupakan upaya dalam menciptakan kekuatan kasih yang luas dan besar.

“Ketika saya mendengar pengakuan, saya biasa tanya kepada orang apakah dia pernah sedekah ke orang miskin? Itu pertanyaan pertama, kemudian kedua apakah dia juga sentuh tangan orang yang meminta?” ujarnya.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengingatkan bahwa setan selalu berusaha untuk memecah belah persaudaraan. Bahkan, dengan tegas, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu menyebut setan selalu ada di saku manusia.

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Kamis, 5 September 2024.

Kunjungan #8

Sore harinya pada pukul 17.00 WIB, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengadakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Misa ini bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.

Presiden Joko Widodo menyambut langsung kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus dalam Misa Suci yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis, 5 September 2024. Acara yang dihadiri ribuan umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia ini menjadi momen bersejarah dan penuh sukacita.

Presiden Jokowi langsung menyalami Paus Fransiskus saat tiba di Stadion Madya GBK. Paus Fransiskus kemudian berganti kendaraan dengan jip atap terbuka untuk menuju Stadion Utama GBK.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan penuh rasa hormat dan kegembiraan. “Hari ini kita bersukacita menyambut kunjungan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus. Umat Katolik Indonesia juga bersukacita bersama karena dapat melakukan Misa Suci bersama dengan Bapa Suci Paus Fransiskus,” ujar Presiden sebagaimana ditayangkan dalam YouTube Sekretariat Presiden.

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden
Lokasi: Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Kamis, 5 September 2024.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), yang dimulai pukul 17.00 WIB, Kamis (5/9/2024). Informasi yang dihimpun RRI, sebanyak 85.000 umat Katolik dari seluruh Indonesua mengikuti Misa Akbar ini.

Misa Akbar bersama Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus di Stadion GBK dan Stadion Madya, Jakarta Pusat merupakan agenda utama dan penutup rangkaian kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia ke Tanah Air.

Jumat, 6 September

Jumat pagi (6/9/2024), Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus mengakhiri kunjungan apostoliknya di tanah air. Indonesia merupakan destinasi perdana yang disinggahi Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus dari rangkaian perjalanan apostoliknya ke empat negara di Asia dan Oseania, bulan ini.

Pesawat pesawat A330 yang dimiliki oleh Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA7780 yang membawa rombongan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, mulanya dijadwalkan berangkat pada pukul 09.50. Namun, dari pengamatan tim Katolikana.com, jadwal ini terpantau bergeser dari jadwal semula. Sebab, hingga 09.50, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus belum terlihat di Soekarno-Hatta.

Pada pukul 10.05 WIB, barulah Iring-iringan tiba di Gedung VVIP, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Setelah menerima upacara perpisahan dari pemerintah Indonesia, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus bertolak menuju Papua Nugini pada 10.36.

Sebelum naik ke pesawat, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus juga masih sempat menyalami sejumlah petugas bandara yang ada di lapangan.

Rombongan bakal menempuh perjalanan selama enam jam dan diperkirakan akan tiba pada pukul 19.24 waktu setempat. Jakarta dan Port Moresby memiliki perbedaan zona waktu selama tigajam.

Papua Nugini menjadi destinasi kedua Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus. Di Papua Nugini, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus akan melawat ke dua kota, yakni Port Moresby dan Vanimo. Sri Paus akan dijadwalkan tiba di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini pada Jumat sore.

Ketua Panitia Kunjungan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, Ignasius Jonan, menyebut kesediaan maskapai Garuda Indonesia menyiapkan armada untuk mengantar rombongan Paus Fransiskus dari Jakarta menuju Port Moresby merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah dan berbagai pihak dalam memfasilitasi kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Sepanjang masa kepausannya selama sebelas tahun terakhir, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus telah mengunjungi 45 negara di lima benua, dengan Indonesia menjadi negara ke-45 dalam daftar tersebut. Maka, Papua Nugini akan menjadi negara ke-46 yang pernah dikunjungi oleh Paus asal Argentina ini.

Setelah dari Papua Nugini, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus masih akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Timor Leste dan Singapura. Kunjungan apostolik Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus di bulan ini total akan memakan waktu selama sebelas hari, terhitung mulai dari tanggal 2 hingga 13 September 2024.

Dikutip dari : https://www.katolikana.com/2024/09/06/garuda-indonesia-bawa-paus-fransiskus-ke-port-moresby/

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Port Moresby, Papua Nugini, untuk melanjutkan perjalanan apostoliknya. Paus dan rombongan menaiki pesawat Garuda Indonesia dan lepas landas pada pukul 10.30 WIB. Sebelumnya, Paus Fransiskus bertolak dari Kedutaan Besar Vatikan yang menjadi tempat menginapnya selama di Indonesia pada sekitar pukul 09.00 WIB. Mobil Innova Zenix yang ditumpangi Paus sempat melaju lambat di sepanjang jalan depan Kedubes Vatikan. Paus menyapa warga yang telah menanti untuk melihatnya secara langsung terakhir kali sebelum meninggalkan Indonesia.

Di bandara pun, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus masih menyempatkan diri untuk menyalami perwakilan Indonesia yang hadir mengantarkan keberangkatannya serta petugas bandara. Tampak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin.

Dikutip dari : https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7527406/paus-fransiskus-bertolak-ke-papua-nugini-cuitkan-pesan-bahasa-indonesia.

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pada Jumat (6/9) turut mendukung rangkaian perjalanan apostolik Kepala Negara Vatikan sekaligus Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, ke Asia-Pasifik.

Dalam kesempatan ini, Garuda Indonesia menjadi maskapai yang menerbangkan rombongan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus menuju Papua Nugini, setelah Uskup Roma tersebut menyelesaikan agenda kunjungannya di Indonesia sejak Selasa (3/9) lalu, di mana Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra turut serta mendampingi perjalanan dari Jakarta menuju Ibukota Papua Nugini, Port Moresby.

Pada penerbangan menuju Papua Nugini tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat wide body jenis A330-900neo dengan nomor penerbangan GA-7780 yang mampu mengangkut hingga 301 penumpang. Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 09.45 LT dan tiba di Jackson International Aiport, Port Moresby pada pukul 18.50 LT.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, “Merupakan sebuah kehormatan tersendiri ketika kami dapat turut andil dalam salah satu momen penting bagi Indonesia, di mana Garuda Indonesia dipercaya penuh untuk mengantarkan perjalanan Paus Fransiskus ke destinasi kunjungan beliau selanjutnya, yaitu Papua Nugini, melalui penerbangan bersama Garuda Indonesia.”

Irfan menambahkan, penerbangan ini sekaligus merefleksikan semangat nasionalisme berkelanjutan Garuda Indonesia untuk senantiasa mendukung berbagai kegiatan Pemerintah Republik Indonesia (RI). “Kunjungan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus ini turut mengusung misi persaudaraan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia, sehingga keterlibatan dalam agenda tersebut memiliki nilai dan arti yang sangat penting bagi Garuda Indonesia sebagai maskapai pembawa bendera bangsa yang juga merepresentasikan wujud dari keberagaman di setiap layanan yang kami hadirkan,” ujar Irfan.

Sekilas Tentang Pribadi Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Ia diangkat menjadi Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang secara mengejutkan mengundurkan diri. Paus Fransiskus mencatat sejarah sebagai paus pertama yang berasal dari Benua Amerika, khususnya Amerika Latin, serta sebagai anggota pertama Ordo Yesuit yang terpilih menjadi Paus.

Jorge Mario Bergoglio lahir dari keluarga imigran Italia yang menetap di Argentina. Ayahnya, Mario José Bergoglio, adalah seorang pekerja kereta api, sementara ibunya, Regina María Sívori, adalah ibu rumah tangga yang devout dalam praktik keagamaannya. Fransiskus muda tumbuh dalam lingkungan keluarga Katolik yang sederhana, di mana nilai-nilai agama dan solidaritas sosial ditanamkan sejak dini.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus awalnya mengejar studi di bidang kimia, namun di usia 21 tahun, ia merasa dipanggil untuk hidup dibiara dan bergabung dengan Ordo Yesuit pada tahun 1958. Setelah menjalani berbagai studi teologi dan filsafat, ia diangkat menjadi imam pada 13 Desember 1969. Kariernya dalam Gereja berkembang pesat hingga ia menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada tahun 1998, kemudian diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2001.

Pemilihan Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus

Setelah pengunduran diri Yang Teramat Mulia Sri Paus Benediktus XVI pada tahun 2013, Konklaf Gereja Katolik mengadakan pemilihan paus yang berakhir dengan terpilihnya Kardinal Bergoglio. Pemilihan ini dianggap mengejutkan karena Bergoglio tidak termasuk dalam jajaran calon yang paling diunggulkan oleh banyak analis. Saat terpilih, ia mengambil nama Fransiskus sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi, yang dikenal karena pengabdiannya kepada kaum miskin dan sikap kerendahan hatinya.

Pilihan nama ini menjadi simbol penting dari agenda yang ingin diusung Paus Fransiskus dalam masa kepemimpinannya: mengedepankan kesederhanaan, perhatian terhadap kaum marginal, dan reformasi terhadap birokrasi Gereja yang sering dianggap terlalu kaku dan formal.

Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, melalui gaya kepemimpinannya yang sederhana dan fokus pada isu-isu kemanusiaan, telah berhasil menarik perhatian dunia di luar kalangan Katolik. Ia sering disebut sebagai “Paus bagi orang-orang biasa” karena pendekatannya yang tidak hierarkis dan lebih inklusif. Warisannya tidak hanya terletak pada reformasi internal Gereja Katolik, tetapi juga dalam upayanya untuk membangun dunia yang lebih berkeadilan dan berempati.

Dalam ajarannya, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus sering menekankan perhatian pada masalah sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa Gereja harus menjadi rumah bagi semua orang, termasuk mereka yang berada di pinggiran masyarakat. Salah satu dokumen penting yang ia keluarkan adalah ensiklik Laudato Si’ pada tahun 2015, yang menyerukan perhatian serius terhadap lingkungan dan tanggung jawab umat manusia untuk menjaga planet ini.(admin).

APA YANG SUDAH DILAKUKAN PERKUMPULAN PAPOSMA SE DUNIA?

PAPOSMA SE DUNIA sangat bersyukur karena lahir dalam situasi PANDEMI akibat COVID19, dalam Perjanjian Lama, walaupun Mesir dilanda wabah, tapi anak Tuhan di Goshen di berkati.  Kita PAPOSMA SE DUNIA harus bersyukur akan perlindungan Tuhan, Dunia boleh dilanda Resesi tetapi Anak Tuhan selalu Resepsi.

Dari sejak berdirinya tahun 2021 sampai sekarang tahun 2024, Paposma Se Dunia sudah berumur 3 tahun, bisa dikatakan baru, namun demikian, sebagai pengurus berusaha bekerja sepenuh hati dan sudah melakukan banyak hal, mungkin belum maksimal, tapi kami sudah berupaya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, berikut uraiannya.

APA YANG SUDAH DILAKUKAN PERKUMPULAN PARSADAAN POMPARAN RAJA SIMATANIARI SIANTURI BORU DOHOT BERENA SE DUNIA [PAPOSMA SE DUNIA]?

  1. Rapat perdana PAPOSMA SEDUNIA 27 Maret 2022 setelah Akta KEMENKUMHAM di Lapo Naga dan langsung mulai bekerja dengan mengeluarkan SK Panitia Pesta 2023 pada hari yang sama Ketua Namarompu ompu dan Penasehat menandatangani surat untuk usulan pergantian nama PS3BB menjadi PAPOSMA;
  2. PAPOSMA SE DUNIA telah memiliki 67 (enam puluh tujuh) personil yang mengisi struktur kepengurusan perkumpulan terdiri dari Pengawas, Penasehat dan 7 Pengurus (Ketua, wakil ketua, sekretaris jenderal, sekretaris 1 & 2, bendahara 1 & 2) didukung dengan 14 (empat belas) Bidang/biro yang sudah memiliki masing-masing ketua dan anggota;
  3. PAPOSMA SE DUNIA telah memiliki 14 (empat belas) kelengkapan perkumpulan seperti diuraikan sbb dibawah ini;
    1. SK Menkumham Perkumpulan tanggal 29 Desember 2021 dengan No AHU-0015013.AH.01.07 TAHUN 2021).
    2. Tambahan Berita – Negara R.I. Tanggal 31/12 — 2021 No. 105; Pengumuman dalam Berita – Negara R.I. sesuai dengan ketentuan Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 5 Staatsblad 1870 No. 64 tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum.
    3. AD/ART Perkumpulan,
    4. NPWP Perkumpulan,
    5. Ijin Domisili Perkumpulan,
    6. Bendera Perkumpulan,
    7. Logo Perkumpulan,
    8. Lagu MARS Raja Simataniari Sianturi,
    9. Buku Tarombo Edisi 5,
    10. Kantor PAPOSMA SE DUNIA di Cempaka Mas,
    11. https://sianturisimataniari.com/
    12. Kanal Youtube Perkumpulan Sianturi Simataniari, fanpage Facebook Paposma Se Dunia,
    13. Cloud penyimpanan udara di email : paposma.sedunia@gmail.com,
    14. Rekening Perkumpulan di Bank BRI dengan nomor rekening:  020601012729303 – A.n: Paposma Se Dunia.
  4. PAPOSMA SE DUNIA telah melantik dan menerbitkan 14 (empat belas) SK (2 DPW & 12 DPD);
    1. DPW Prov. Sumatera Utara,
    2. DPW Prov. Jambi,
    3. Medan (DPD), memiliki 11 sektor,
    4. Paposma Kodya Tebing Tinggi (DPD), memiliki 5 sektor,
    5. Paposma Kodya Jambi (DPD),
    6. Paposma Bandung Raya (DPD), memiliki 9 sektor,
    7. Paposma Bekasi (DPD), memiliki 3 sektor,
    8. Paposma Kodya Binjai & Kab. Langkat (DPD),
    9. Paposma Kab. Labuhan Batu (DPD),
    10. Paposma Kodya Tanjung Balai (DPD),
    11. Paposma Kab. Dairi & Kab. Pakpak Bharat (DPD), memiliki 9 sektor,
    12. Paposma Kodya Sibolga & Kab. Tapanuli Tengah (DPD), memiliki … sektor,
    13. Paposma Kodya Lampung (DPD),
    14. Paposma Duri Kab. Bengkalis (DPD).
  5. PAPOSMA SE DUNIA telah melaksanakan kegiatan-kegiatan skala nasional antara lain sbb;
    1. PAPOSMA SE DUNIA telah menyelenggarakan Parningotan 100 Tahun Tugu Raja Simataniari pada hari Kamis, tanggal 16, bulan September, tahun 2021, terbatas karena ada aturan pembatasan orang untuk berkumpul akibat pandemi covid19 dengan dana sumbangan sukarela kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan PAPOSMA SE DUNIA dan Rapat Perdana di Bona Pasogit Hotel Ester.
    2. PAPOSMA SE DUNIA telah menyelesaikan Tarombo Sianturi edisi 5 termasuk dengan pertemuan dengan Hula-hula di Jakarta, di Lumban Dolok, dan Lumban Ria ria) serta declare dari PATAMBOR INDONESIA sebagai induk organisasi Marga Manurung bahwa Sianturi anaknya 2.
    3. PAPOSMA SE DUNIA telah menyelenggarakan Pesta Partangiangan Sepuluh Tahunan Ke-7 (1963-2023), pada hari pertama Kamis, 22 Juni 2023, di Lobutolong bagasan, Lobutolong, hari kedua (puncak) Jumat, 23 Juni 2023 dan hari Sabtu, 24 Juni 2023 di Gedung Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit. Dengan menghabiskan biaya lebih dari Rp. 900.000.000 (Sembilan ratus juta rupiah), dengan sisa dana Rp. 80.000.000 (delapan puluh juta rupiah) yang sudah diterima dan masuk dalam kas Perkumpulan. 
  6. Untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, penguasaan teknologi, dan kualitas sumber daya manusia PAPOSMA, sehingga mampu beradaptasi dan berkompetisi pada era globalisasi, Perkumpulan Parsadaan Pomparan Raja Simataniari Sianturi Boru dohot Berena (Paposma) Se Dunia telah mengadakan MoU dengan IT Del Laguboti pada tgl 24 Juni 2023 yang lalu, dengan lingkup kemitraan dan kolaborasi, seperti sebagai berikut dibawah ini:
    1. PAPOSMA SE DUNIA telah bekerja sama dengan IT. DEL untuk penyelenggaraan Pendidikan tinggi dengan kemudahan khusus syarat penerimaan masuk perguruan tinggi serta menata program dengan IT. Del sampai sekarang.
    2. PAPOSMA SE DUNIA telah bekerja sama dengan IT. DEL untuk pengembangan SDM dalam dunia pendidikan seperti pemberian beasiswa pendidikan, berupa subsidi pembiayaan program-program pendidikan, magang dan pelatihan.
  7. Dan PAPOSMA SE DUNIA telah menjalankan 2 (dua) kali kegiatan pencetakan kalender Perkumpulan untuk tahun 2023 dan tahun 2024.

Demikian berita ini kami release untuk diketahui, ini bagian dari bentuk pelayanan dan sosialisasi agar satu pemahaman tentang perkumpulan kedepan. Tentu masih banyak yang belum dikerjakan dan belumlah sempurna, untuk itu besar harapan kami agar kita saling mengisi dan saling melengkapi pada masa yang akan datang. Atas segala kekurangan atas nama Pengurus Perkumpulan Parsadaan Pomparan Raja Simataniari Sianturi Boru Dohot Berena Se Dunia (PAPOSMA SE DUNIA), menyampaikan permohonan maaf dan atas perhatiannya kami berterimakasih yang setinggi-tingginya. Horas… 3x.(*)

MARS RAJA SIMATANIARI SIANTURI

OLEH : TEAM PADUAN SUARA SIMATANIARI
Keterangan Gambar: Para Peserta Paduan Suara Mars Raja Simataniari Sianturi

Lyric:

Raja Simataniari anak paidua na sangap na bisuki

Raja Simangonding ma anak siakkangan i

Ama na Raja Sianturi i na marripehon Anian nauli boru Manurung i

Raja Simataniari na marripehon Sonta Oloan boru Hutahaean i

Boru ni Pangulu Tumba sian Lumban ria ria i

Dua ma anakhon nai Baginda Malim dohot Tunggul ni dolok i

Dua do nang boruna Siboru Anting haomasan dohot Siboru Naniulosan…

Napadot jala na ringgas boru naboi pangulaean…

Tung na martua do tahe dipasu pasu Tuhan I

Torop maribur pinompar na diliat portibion…

Bukas sian Simatupang lao tu parserahan i…

Adong tu purba tu dangsina tu pastima tu utaraJala adong mai nadeba mian dibonapasogit nauli

Raja Simataniari panuturi na malo mangajari i

Laos ido ditonahon tu sude pomparan na i

Marhite tangiang tu Tuhan I asa denggan diparngoluon i

Marsada akka pomparan na i diliat portibion

Sai sahat ma pasu pasu sian Tuhan I songon goar na i  SIMATANIARI…

Ciptaan/Syair – Ir. M.A. Sianturi dan Drs. JPM Sianturi,

Aransemen: Johnny Sianturi,

Koor: Paduan Suara Sianturi Simataniari (Dirigen: St. Ontang H. Sianturi),

Choreographer: Elza Simanungkalit,Video: Frengki P. Sianturi & Nto Productions.

| OFFICIAL SONG PAPOSMA SE-DUNIA ●

WARTA SEKRETARIAT

Horas tondi madingin pir ma tondi matogu…

Berikut kami sampaikan pemberitahuan pembaharuan informasiI terkait daerah/wilayah yang sudah mendirikan komunitas Pomparan Raja Simataniari Sianturi Boru dohot Berena, baik yang lingkupnya kecil dan sedang. Adapun daerah/wilayah yang sudah berdiri tersebut sebagai berikut dibawah ini;

  1. DPW Prov. Sumatera Utara,
  2. DPW Prov. Jambi,
  3. Medan (DPD), memiliki 11 sektor,
  4. Paposma Kodya Tebing Tinggi (DPD), memiliki 5 sektor,
  5. Paposma Kodya Jambi (DPD),
  6. Paposma Bandung Raya (DPD), memiliki 9 sektor,
  7. Paposma Bekasi (DPD), memiliki 3 sektor,
  8. Paposma Kodya Binjai & Kab. Langkat (DPD),
  9. Paposma Kab. Labuhan Batu (DPD),
  10. Paposma Kodya Tanjung Balai (DPD),
  11. Paposma Kab. Dairi & Kab. Pakpak Bharat (DPD), memiliki 9 sektor,
  12. Paposma Kodya Sibolga & Kab. Tapanuli Tengah (DPD), memiliki … sektor,
  13. Paposma Kodya Lampung (DPD),
  14. Paposma Duri Kab. Bengkalis (DPD),
  15. Paposma Rura Silindung Tarutung,
  16. PS3BB Sejabodetabek,
  17. Punguan Sianturi Simataniari Cilincing,
  18. Punguan Sianturi Simataniari Cibinong,
  19. Punguan Sianturi Simataniari Kutabumi,
  20. Paposma Palembang,
  21. Paposma Kodya Batam memiliki 6 sektor,
  22. Punguan Sianturi Simataniari Siborong-borong,
  23. Paposma Pontianak, dan
  24. Paposma Pangkal Pinang Babel,
  25. Punguan Sianturi Simataniari Kampar (Pasir Putih),
  26. Paposma USA (DPLN).

Demikianlah pemberitahuan ini dibuat untuk diketahui.

RFID dan E Money Custom

Cetak Kartu RFID E Money Custom Bisa Satuan Cepat Berkualitas Dengan UV Printing

Cetak kartu emoney custom bisa order satuan cepat berkualitas, e-Money sendiri merupakan produk yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dalam bentuk kartu untuk melayani kebutuhan transaksi digital di Indonesia. Dengan menggunakan e-Money Mandiri, anda bisa melakukan berbagai transaksi digital sebagai pengganti transaksi tunai seperti pembayaran tol, pembayaran parkir, pembayaran transportasi umum (kereta, transjakarta, dll). UMKM Sianturi Simataniari kini telah menyediakan layanan cetak e-Money dengan metode printing UV, mampu memberikan kualitas hasil cetak terbaik dengan detail yang lebih tajam dan daya tahan tinta yang lebih kuat.

Spesifikasi :

  • Bahan PVC ( Tanpa Chip Kuning / Bukan Flazz )
  • Ukuran kartu 8.6 x 5.4cm
  • Bisa cetak 1 sisi/2sisi
  • UV Printing ( Hasil print doff tidak mengkilat )
  • Saldo kartu Rp. 0,-
  • Siap pakai tinggal isi saldo ( bisa dilakukan di indomart / melalui bank transfer dll.)
  • Bisa order satuan sampai ribuan
  • Proses produksi 1 hari ( Cetak banyak, waktu akan disesuaikan kembali, untuk konsultasi hubungi customer service melalui chat via nomor whatsapp kami di 0813 1943 1003).

Keunggulan :

  • Menggunakan tinta dan metode printing UV, Hasil cetak lebih berkualitas,lebih tajam dan tahan terhadap goresan
  • Hasil printing tidak cepat luntur meskipun kartu sering digunakan atau terkena gesekan akibatkan dari keluar masuk kartu kedalam dompet.

Ketentuan order :

Demi kenyamanan dan keamanan proses transaksi anda, mohon untuk memperhatikan detail spesifikasi dan ketentuan order yang tersedia.

  • Waktu pemesanan
    Anda dapat melakukan pemesanan atau order dalam waktu 24 jam. Adapun ketentuan yang berlaku sebagai berikut :
    • Pesanan yang masuk dan dilunasi diluar jam produksi kami, akan diproses keesokan harinya
    • Adapun waktu produksi kami saat ini adalah :
      Senin – Sabtu 08.00 – 24.00 WIB.
  • Pastikan file yang anda lampirkan sudah “ready to print”. File yang belum siap akan mempengaruhi waktu produksi.
  • Apabila terdapat kerusakan atau kehilangan pada barang yang dikirim melalui jasa ekspedisi, maka diluar tanggung jawab kami kembali.
  • Jika anda memiliki pertanyaan lain seputar cetak di UMKM Sianturi Simataniari, Silahkan hubungi kami, melalui chat via website langsung atau hubungi nomor whatsapp kami di 0813 1943 1003. Terimakasih.